Headlines News :
Home » , » Tanggapan Teryanus Satto,Lambert Pekikir dan Ruben Magay Atas Kegagalan MSG di Papua

Tanggapan Teryanus Satto,Lambert Pekikir dan Ruben Magay Atas Kegagalan MSG di Papua

Written By MELANESIA POST on Selasa, 21 Januari 2014 | 22.36

Tanggapan Teryanus Satto,Lambert Pekikir dan Ruben Magay Atas Kegagalan MSG di Papua

Doc.Komnas-tpnpb.net
Doc.Komnas-tpnpb.net

Ruben Magay : DPRP dan MRP Dianggap Tidak Ada Oleh Pemerintah Kunjungan delegasi Melanesian Sparehead Group (MSG) atau Persatuan Negara – Negara Melanesia Senin (13/1) kemarin bagi TPN/OPM tidak berdampak apa – apa terhadap gerak langkah dan perjuangan mereka.
“kami tidak tahu untuk apa mereka datang, dan kami sejak awal tidak kenal apa itu WPNCL, karena representasi bangsa Papua yang sampai hari ini masih berjuang untuk pembebasan bangsa Papua hanya TPN/OPM, tidak ada itu nama WPNCL yang mengemis jadi anggota di MSG”, kata Teryanus Sato per telepon yang mengaku berpangkat Mayjend di dalam struktur Komnas TPN-PB dengan jabatan Kepala Staff Umum. Bagi Komnas TPN-PB kunjungan delegasi MSG tidak terlalu penting untuk perjuangan mereka, dan TPN-PB tetap berfokus untuk membangun pasukan dengan melakukan konsolidasi ke dalam, membenahi pertahanan TPN-PB, sehingga tiba waktunya mendapatkan pengakuan dunia internasional.
“sejak awal kami tiak setuju dengan diplomasi WPNCL itu, kami tetap berjuang dari hutan, kami berperang dengan damai, komitmen kami tidak membunuh rakyat Papua atau non
Papua, karena musuh kami adalah TNI/Polri, jadi kalau ada penembakan yang mengatas namakan kami dan menyerang warga sipil, itu saya pastikan bukan gaya kami”, kata Teryanus sembari mengakui bahwa aksi perampasan senjata di Polsek Kulirik Mulia merupakan bagian dari upaya mereka mencari pengajuan dunia internasional dan memperkuat pertahanan TPN-PB. Pimpinan TPN-OPM Victoria Perbatasan RI-PNG Wilayah Keerom Lambert Pekikir kepada SULUH PAPUA di Markasnya, Rabu (15/1/2014) mengatakan, sedianya Pemerintah Indonesia membuka ruang untuk membiacarakan aneka masalah sosio-politik, termasuk pelanggaran HAM di Papua. “harus ada dialog dengan masyarakat adat Papua, bukan pemerintah.
Dengan itu, suara masyarakat akar rumput bangsa Papua bisa didengar duta MSG. Bukan mendengarkan omongan pemerintah atau sisi baiknya saja. Kelihatan delegasi MSG ini datang dibawah tekanan, OPM minta buka ruang demokrasi,” kata Lamber Pekikir.

Soal kedatangan delegasi MSG yang hanya menemui Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH, dan Bank Papua, menurut Lambert, MSG justru dijebak dalam settingan pemerintah pusat. Sebenarnya rombongan yang terdiri dari Ratu Inoke Kabuabola (Menlu Fiji), Hon Rimbink Pato MPA (Menlu PNG), Hon Soalaoi Clay Forau (Menlu Solomon), Joe Natuman, Yvon Faua (FLNKS), Kaliopate Tavola, Ratu Seremaia (Dubes Fiji), Peter Ilau (Dubes PNG) yang tiba sekitar pukul 09.00 di kantor Gubernur itu diatur sedemikian rupa untuk menemui orang-orang tertentu yang disediakan pemerintah pusat. Delegasi MSG seharusnya tidak takut pada pemerintah Indonesia, tetapi melihat dan mendengar keluhan masyarakat adat, tahanan politik dan berbagai aktivis Papua lainnya.
Doc.Komnas-tpnpb.net
Doc.Komnas-tpnpb.net

“Bukan pemerintah yang jawab. Rakyat yang jawab. Sistem demokrasi di Indonesia belum sepenuhnya benar,” kata Lambert lagi. Kunjungan MSG yang terkesan sembunyi – sembunyi juga mengundang kekesalan anggota DPRP, seperti yang disampaikan Ruben Magai selaku Ketua Komisi A DPRP Papua menurutnya jika dilihat sebagai kunjungan kenegaraan, seharusnya DPRP sebagai wakil rakyat, dan Majelis Rakyat Papua (MRP) sebagai representasi masyarakat adat dilibatkan dalam agenda kunjungan delegasi Melanesian Sparehead Group (MSG) kemarin, namun yang terjadi kunjungan delegasi MSG seperti kucing – kucingan dengan rakyat Papua.

“Kami pikir pemerintah pusat tidak menganggap kami lagi sebagai wakil rakyat. MSG datang tanpa agenda yang jelas. Apakah MSG datang untuk membahas ekonomi, kepada siapa mereka berbicara, itu DPR harusnya tahu,” kata Ruben Magai, Ketua Komisi A DPRP. Menurutnya, kedatangan MSG seharusnya membicarakan Papua untuk memasukkannya ke dalam anggota MSG. Itu artinya, kedatangan mereka harus berbicara politik. Lalu forum yang mendorong kedatangan mereka juga tak dilibatkan.
“MSG datang karena ada keprihatinan, ada juga karena dorongan pihak lain. Namun kelompok sasaran juga tidak dipertemukan. Ini kan persoalan besar,” katanya lagi. Ia menegaskan kedatangan delegasi MSG ke Papua tidak berarti masalah Papua sudah final. Bahkan ia merasa kecewa dengan pemerintah pusat dan menilai kunjugan MSG tidak bemakna apapun terhadap rakyat Papua.

“Waktu pertemuan MSG di BPD saya kesana, walau tidak di undang, saya katakan pada Ketua delegasi MSG bahwa saya datang sebagai pencuri ketemu bapak kah, karena rakyat saya tidak ketemu bapak, dan saya katakan saya kecewa atas nama DPRP, parlemen Papua dan rakyat Papua, karena mereka tidak ketemu langsung dengan Bapak,” kata Ruben Magay. (A/AMR/TTM /ASH/R1/LO
http://suluhpapua.com/read/2014/01/16/delegasi-msg-pulang-tpn-opm-fokus-bangun-pasukan/#
Share this article :

0 komentar:

S.O.C - W.P.N.L.A

 
Official Blog : WPNLA News Blog | English Version | wpnla.blogspot.com
Proudly powered by KOMNAS TPNPB
Copyright © 2015. WPNLA | West Papua National Liberation Army - All Rights Reserved
Design by Black Planet Published by WPNLA Blog