Puncak Jaya: Yang Menembak Dua Anggota TNI-AD adalah TPNPB-OPM , Bukan KSB
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat
(TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM), bertanggung jawab atas
penembakan 2 anggota TNI-AD di Mulia pada 18 Januari 2014. Ketika
dikonfirmasi Komnas-TPNPB, Komandan Operasi wilayah Puncak Jaya Lekagak
Telenggen, membenarkan penembakan itu dilakukan oleh prajurit TPNPB
dibawa Panglima Tinggi Jenderal. Goliath Tabuni, dirinya selaku komandan
operasi memerintahkan anggotanya menembak anggota TNI-AD di Mulia.
Alasannya, aparat keamanan Republik
Indonesia TNI/POLRI adalah musuh abadi TPNPB-OPM, sebelum Papua Merdeka
sebentara mereka sebagai penjajah tetap musuh! Sebab mereka yang
mempertahankan wilayah Papua sebagai wilayah kedaulatan RI, TPNPB pun
tetap mempertahankan wilayah Papua bukan bagian dari NKRI. Papua adalah
satu bangsa yang harus berdaulat sendiri seperti bangsa-bangsa lain di
dunia.
Menurut Lekagak Telenggen, selaku
Komandan Operasi TPNPB-OPM wilayah Puncak Jaya, “kami belum balas atas
TNI/POLRI tembak anggotakami , walau mereka (TNI/POLRI) tembak satu,
namun kami harus membalasnya lebih dari satu, dan perlawanan kami tidak
akan berhenti sampai kapan pun, tetap kami lawan sampai Papua Merdeka”,
ujarnya.
“Ribuan pasukan TNI/POLRI datang mau lawan kami silahkan naik saja ke Puncak Jaya, kami siap menanti dan melayani ,kalau jika ada yang sengaja mau jual kami , kami beli filosofi kami,
esenssi dasar perjuang kami hak kami demi untuk pencapaian
kemerdekaan, Kalian/mereka TNI/POLRI dasarnya apa? Alam dan Tuhan bangsa
Papua ada kami siap lawan”, tegas Lekagak via seluler (19/1/2014)
siang.
Beliau menambahan, “dulu boleh kami
punya senjata kurang tetapi sekarang kami punya senjata cukup banyak,
kami bisa lawan berapa banyak TNI/POLRI, saya punya anggota sudah ke
kota bawa senjata untuk lawan TNI/POLRI”, ungkapnya.
Sementara itu, menurut Kepala Staf Umum
TPNPB-OPM Mayjend. Terianus Sato, “TPNPB-OPM adalah militer Papua Barat,
komitmen akan melawan penjajah sampai Papua Merdeka, dan menjaga
kedaulatan bangsa dan Rakyat Papua. Perlawanan tidak akan henti sebelum
Papua merdeka, dan kami tetap akan siapkan militer Papua sesuai standar
militer dunia” ujarnya.
Upayah penjajah mempertahankan wilayah
Papua Barat, sebagai bagian Indonesia adalah illegal dan secara paksa,
bukan dari keinginan luhur rakyat bangsa Papua, maka perjuangan rakyat
tak akan dihentikan dengan cara apapun, dan kekuatan apapun, oleh
penjajah Republik Indonesia. Papua Merdeka!
0 komentar:
Posting Komentar