Rentetan Sejarah Papua Barat
Kronologi sejarah memperlihatkan poin penting dari sejarah perjalanan Papua
- 1292 – 1521 Kerajaan Majapahit aturan di Indonesia, termasuk Papua
- 1.660 Perjanjian ditandatangani antara Tidore dan Ternate, di bawah naungan Belanda, dokumen menyatakan bahwa Papua milik Raja Tidore
- 1.828 Belanda mendirikan sebuah pos administrasi di Fakfak, Papua
- 1.898 Belanda mendirikan sebuah pos administratif di Manokwari
- 1918 Belanda kesalahannya konstitusinya untuk memasukkan seluruh Indonesia, termasuk Papua
- 1942 Jepang mengalahkan Belanda, akibatnya menempati Indonesia, termasuk Papua
- 17 Agustus 1945 Indonesia menyatakan kemerdekaannya untuk seluruh wilayah, termasuk Papua
- 1945 Belanda mencoba untuk menduduki kembali Indonesia yang baru merdeka 20 Juli 1947 Pertama “Aksi Polisi” oleh Netherlnads
- 1.947 Perjanjian Linggarjati ditandatangani
- Januari 1948 Perjanjian Renville ditandatangani
- 18 Desember 1948 Kedua “Polisi Aksi” oleh Belanda
- 23 Agustus – 2 November 1949 Konferensi Meja Bundar di Den Haag
- 27 November 1949 Perjanjian Den Haag ditandatangani, Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia namun status Papua tetap tak terpecahkan
- Januari 1952 Belanda kesalahannya konstitusinya untuk memasukkan Papua dalam wilayah negaranya sendiri
- 1959 The Belanda memilih dewan regional di Papua
- 2 September 1961 Menteri Luar Negeri Belanda menyajikan proposal kepada Majelis Umum PBB mengenai masa depan Papua
- 17 Januari 1962 Penjabat Sekretaris Jenderal PBB mengundang Indonesia dan Belanda untuk membahas masalah Papua.
- 11 Maret 1.962 Penjabat Sekretaris Jenderal PBB U Thant menunjuk Amb. Elseworth Bunker sebagai mediator.
- 2 April 1962 AS menginformasikan Belanda proposal untuk menyelesaikan masalah Papua di bawah “Rencana Bunker.”
- 13 April 1962 Kabinet Belanda enggan setuju pada Rencana Bunker.
- 25 Mei 1962 PBB membuat rincian publik dari Rencana Bunker
- 15 Agustus 1962 The New York Agreement yang ditandatangani oleh Indonesia dan Belanda.
- 1 Oktober 1962 UNTEA Administrasi dimulai di Papua.
- 1 Januari 1963 bendera Indonesia resmi terbang bersama Bendera PBB.
- 13 Maret 1963 Indonesia kembali menetapkan hubungan diplomatik dengan Belanda.
- 1 Mei 1963 UNTEA transfer administrasi Papua ke Indonesia.
- 14 Juli 1969 The Act of Free Choice dimulai di Merauke dengan suara uninamous oleh Majelis Merauke untuk tetap dengan Indonesia.
- 17 Juli 1969 The Act of Free Choice dilakukan di Wamena dengan suara uninamous oleh Majelis Wamena untuk tetap dengan Indonesia.
- 19 Juli 1969 The Act of Free Choice dilakukan di Nabire dengan suara uninamous oleh Majelis Nabire untuk tetap dengan Indonesia.
- 23 Juli 1969 The Act of Free Choice dilakukan di Fakfak dengan suara uninamous oleh Majelis Fakfak untuk tetap dengan Indonesia.
- 26 Juli 1969 The Act of Free Choice dilakukan di Sorong dengan suara uninamous oleh Majelis Sorong untuk tetap dengan Indonesia.
- 29 Juli 1969 The Act of Free Choice dilakukan di Manokwari dengan suara uninamous oleh Majelis Manokwari untuk tetap dengan Indonesia.
- 31 Juli 1969 The Act of Free Choice dilakukan di Biak dengan suara uninamous oleh Majelis Biak untuk tetap dengan Indonesia.
- 2 Agustus 1969 Majelis pertemuan Final di Jayapura dengan suara uninamous oleh Majelis Jayapura untuk tetap dengan Indonesia, untuk mengakhiri Act of Free Choice.
- 6 November 1969 Sekjen PBB U Thant menyajikan laporannya kepada Majelis Umum tentang Pelaksanaan Tindakan Pemilihan Bebas.
- 19 November 1969 UNGA mengadopsi resolusi 2.504 (XXIV) mengakui Papua sebagai bagian dari wilayah Indonesia.
- 21 November 2001 Indonesia hibah otonomi khusus untuk Provinsi Papua.
0 komentar:
Posting Komentar