Pernyataan TPN – PB Terkait Penembakan di Paniai
WPNLA (TPN-OPM) |
Papua - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka [TPNPB-OPM], memberitahukan lebih khusus kepada Polda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih pada umumnya Pemerintah Indonesia, bahwa di Papua tidak ada sipil bersenjata. Polda Papua menyatakan pada media cetak Cenderawasih pos edisi Jumat 15 Februari 2013 pada headline
“Sipil Bersenjata Tembak Tukang Ojek di Paniai”.
Pemberitaan ini Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka [TPNPB-OPM], klarifikasi dan memberikan penjelasan. bahwa “warga sipil Papua tidak memiliki senjata, kecuali militer Pemerintah Indonesia di Papua”, Pejabat Pemerintah di Papua, dan Milisi Barisan Merah Putih yang dipersenjatai oleh TNI/POLRI di Papua serta TPN Papua Barat, itulah komponen di Papua yang memiliki senjata.
Oleh karena itu, penembakan di Paniai adalah murni dari Komando Daerah Pertahanan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua
Merdeka [TPNPB-OPM] yang bermarkas di Paniai. Admin WPNLA konfirmasi
informasi terkait tentang penembakan yang dikabarkan Cenderawasih pos
edisi 15 kemarin, melalui jaringan ke Markas pertahanan Paniai
membenarkan bahwa, penembakan tersebut benar terjadi. Namun kepada WPNLA
dari sumber yang diwawancarai salah satu anggota TPNPB-OPM di Paniai
mengatakan,
“Kami tembak tukang ojek itu, dia adalah anggota koramil yang ditugaskan sebagai informan, jadi kami tembak dia”
ujarnya, melalui via telepon seluler.
Kemudian, informasi terkait penembakan
di Paniai, Kepala Staf Umum TPNPB-OPM Mayjend. Terriyanus Satto
menyatakan dengan nada keras
“ ya penembakan yang terjadi itu bukan seorang tukang ojek, tapi dia itu intel koramil jadi TPNPB-OPM di Paniai tembak dia. Jadi hati-hati dengan yang lain juga, kalo ada yang kerja sebagai informan TNI maupun POLRI kami tetap akan tembak”
kata Terriyanus.
Terriyanus Satto juga menambahkan sebagai pesan singkat kepada Polda dan Pangdam, di Papua
selain TNI-POLRI yang memiliki senjata adalah TPNPB-OPM. TPNPB-OPM
memiliki senjata dengan misi yang jelas, adalah untuk membelah hak-hak
rakyat Papua, yang dimaksud dengan Hak Penentuan Nasib Sendiri (self-Determination) bangsa Papua Barat.
“TPNPB-OPM tau aturan, dan TPNPB-OPM sekarang sudah terstruktur sesuai standar Internasional dengan demikian maka Indonesia tidak bisa katakana TPN-OPM sebagai OTK, Separatis, GPK, Teroris dan sipil bersenjata”TPN-OPM sedang membenahi diri, kami tidak bisa tembak masyarakat sembarang”.
Ujarnya.
Berkaitan dengan kasus tersebut, Kepala
Staf Umum TPNPB-OPM kepada seluruh Komando Daerah Pertahanan (KODAP)
mengatakan untuk tidak terpancing dengan maneuver-manuver intelijen
Indonesia.
Penembakan kali ini menjadi pelajaran
untuk semua informan aparat TNI-POLRI, dengan demikian maka TPNPB-OPM
keluarkan pernyataan sikap sebagai berikut :
1. Bahwa, kepada semua
informan/Intelejen TNI-POLRI, hentikan aksimu mencari informasi dengan
cara menyamar sebagai tukang ojek, penjual bakso, penjual sayur, sopir
taksi, pedagang pakaian keliling, Pencari Besi Tua dll, di pedesaan
maupun kota-kota di seluruh tanah Papua;
2. Bahwa, kepada semua orang Papua
yang menjadi anggota LMRI, Milisi Barisan Merah Putih, segerah keluar
dari keanggotaan organisasi tsb jika tidak ingin jadi korban TPN-OPM
mulai dari sekarang dan siapapun dia yang menghianati perjuangan akan di
masukan pada daftar hitam (Black List) TPNBP-OPM.;
3. Bahwa, jika orang yang sedang
melaksanakan tugas sebagaimana pada pernyataan point (1) dan terlibat
pada pernyataan Point (2), jika kedapatan oleh TPNPB-OPM akan ditembak
mati.
Demikian pernyataan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka ini harap menjadi perhatian!
16 February 2013 ,WPNLA
0 komentar:
Posting Komentar