1 Mei 2013 Rakyat Papua Gugat Integrasi, Mengakibatkan Penangkapan dan Penembakan Terjadi
Demonstran KNPB Jayapura Papua
Moment 1 Mei kedua bela pihak yang
bertikai antara Indonesia dan Papua Barat, masih mempertahankan
argumentnya masing-masing. Menurut Indonesia, 1 Mei adalah hari
Integrasi Papua ke dalam Pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Menurut Papua Barat, 1 Mei adalah hari Invasi keutuhan wilayah
Papua Barat atau Irian Barat oleh Indonesia, sebagai hari awal
pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Papua Barat.
Karena pertikaian ini dari tahun ke
tahun terus terjadi korban terhadap rakyat Papua, oleh Indonesia dengan
kekuatan militer di Papua Barat. Sama hal pada 1 Mei 2012 terjadi korban
penembakan terhadap rakyat Papua atas nama Terijoli Weya di Jayapura,
depan Koramil 1702. Penembakan itu terjadi saat KNPB memimpin
demonstrasi di taman Imbi Jayapura, dalam rangga gugat Integrasi Papua
ke dalam NKRI atau sebagai hari Invasi wilayah Papua Barat oleh
Indonesia.
Momen 1 Mei kali ini musim 2013 terjadi
korban penembakan dan penangkapan di Papua Barat, seperti dilansir
tabloidjubi.com. 15 rakyat Papua ditangkap Polisi oleh Satuan Polres 32
Mimika. Korban penangkapan diantaranya masing-masing: 1. Domy Mom Pria,
2. Altinus Uamang Pria, 3. Musa Elas Pria, 4. Jhony Niwilingame Pria, 5.
Hari Natal Limagay Pria, 6. Jhon Kum Pria, 7. Jamel Deikme Pria, 8.
Miriyan Tzenawatme pria, 9. Mon Deikme Pria, 10. Aminus Hagabal Pria,
11. Yacob Onawame Pria, 12. Hery Onawame Pria,13. Biru Kogoya Pria,14.
Seorang Suku Sorong Ayamaru, 15. Dan Seorang bermarga Beanal.
Peringatan 1 Mei sebagai hari integrasi
(versi Pemerintah Indonesia) diwarnai pengibaran bendera Bintang Fajar,
(versi Papua Barat sebagai hari Invasi dan perlawanan Gugat Integrasi).
Kota Timika pengibaran Bendera Bintang Fajar dimulai Pukul 13.15 WIT.
Pohon Pinang yang dijadikan tiang bendera dinaikan pukul 13.30 wp dan
diturunkan oleh aparat pada pukul, 14.00 wp. Pada insiden ini 2 warga
kena tembak, Altinus Uamang di kaki dan Mon Dekme jari putus.
Selain itu pada kegiatan yang sama, di
Sorong terjadi bentrok antara TNI/Polri dan warga Papua di Sorong tempat
di Jln. Klailin RT 3 Distrik Aimas, Kabupaten Sorong. Seperti dilansir
media online Kompas.com bahwa pada insiden bentrok ini salah satu
anggota TNI Pelda Sultoni terluka. Sultoni terluka karena, TNI Polri
menembak 3 Warga pada inseden ini, sehingga warga upaya membela diri,
akhirnya Sultoni terluka.
Ketika dikonfirmasi di Sorong seorang
Activis Kemerdekaan Papua berinisial (SP), membenarkan bahwa, TNI/Polri
menewaskan 3 orang warga sipil Papua kena tembak. Korban diantaranya,
Tomas Lesiap (Pria) kena tembak di testa dari depan tembus belakang
(tewas), Apner Malagawak (Pria) kena tembak bagian dada hingga tewas dan
Salomi Kalarbu (Wanita) kena tembak 3 peluru 1 paha kiri, tangan lengan
kanan dan bagian perut, korban luka-luka sebentara sedang dirawat di
RSUD Sorong.
Nabire tidak mau terkecuali dari
Peringatan 1 Mei versi Papua, KNPB Nabire berusaha melaporkan kepada
pihak kepolisian untuk melakukan aktivitas peringatan 1 Mei, namun
Aparat kepolisian Polres Nabire tidak dapat dijinkan, sehingga tidak
melakukan kegiatan. Hal ini terus terjadi hampir semua daerah di Papua,
maka dinilai para aparat kepolisian RI bungkam demokrasi di Papua, dan
melanggar hak berekspresi, seperti dikatakan Andreas Harsono Peneliti
Human Rights Watch (HRW), kepada majalahselangkah.com. Ia menilai,
sebenranya Indonesia sebagai Negara demokrasi, mestinya justru
melindungi hak warga berpendapat. “Indonesia adalah negara yang
melindungi hak warga berpendapat. Tugas pemerintah adalah melindungi hak
tersebut. Bukan menindas atau menghalang-halangi,”pintanya.
Jayapura Papua, peringati moment 1 Mei
2013, seperti direncanakan KNPB untuk melaksanakan kegiatan di Lapangan
Makam Alm. Theys Hio Eluai, namun karena Polres Jayaura mengambil alih
lapangan dengan memasang tenda TNI, untuk memperingati 1 Mei 2013 versi
Indonesia (hari Intergrasi Papua ke Indonesia). Karena itu, Komite
Nasional Papua Barat (KNPB) mengarahkan masa di lapangan KINGMI kampung
Harapan.
Jayapura kegiatan memperingati 1 Mei
2013 versi Papua Barat (hari Invasi dan sebagai awal pelanggaran HAM di
Papua Barat atau Gugat Integrasi) selain itu masa KNPB yang dihadiri
ratusan orang Papua Barat juga mendukung atas peresmian Kantor FWPC di
UK, seperti dirilis KNPBnews. Pada kegiatan yang diselenggarakan KNPB
ini aparat kepolisian upaya gagalkan tetapi tidak berhasil. Namun satu
anggota KNPB ditangkap Polisi saat berorasi di Linggaran Abepura pada 1
Mei kemarin.
Yahukimo, KNPB Yahukimo menyurati Polres
Yahukimo pada tanggal 28 April terkait izin kegiatan memperingati 1 Mei
2013, (versi Papua Barat) tetapi Kapolres Yahukimo Menolak. Namun
melalui negosiasi KNPB Yahukimo, Kapolres memberi izin selama jam
08:00-15:00 wp. Berdasarkan izin Kapolres, KNPB Yahukimo menghadirkan
2000an rakyat Papua di Wilayah Yahukimo. Kegiatan peringantan 1 Mei
versi Papua Barat di wilayah Yahukimo berjalan aman tidak ada bentrok
apapun. Kegiatan dipusatkan di Kantor Bupati Yahukimo Lama, rakyat
dihadiri lapangan terbuka sambil yel-yel ”Papua Merdeka”. Kegiatan dilaksanakan dengan orasi-orasi politik dan ibadah singkat sampai selesai.
Admin WPNLA 2013-03
0 komentar:
Posting Komentar